Seperti dikutip dari situs CBSNews, pencarian kata 'Egypt' pada Sina Weibo, akan memunculkan hasil pencarian bertuliskan "Sesuai dengan hukum peraturan dan kebijakan yang berlaku, hasil pencarian tidak bisa diperlihatkan."
Sina Weibao sendiri, merupakan layanan mikroblog terbesar di China. Sedikitnya, ada 50 juta pengguna yang tergabung dalam layanan tersebut. Kementrian Luar Negeri China sendiri tidak membalas pertanyaan yang meminta komentar atas penyensoran ini.
Di China, berita-berita tentang aksi unjuk rasa warga Mesir terhadap rezim yang tengah berkuasa, hanya mendapat porsi pemberitaan yang kecil. Di situs-situs berita China, artikel-artikel berita tentang Mesir hanya ditulis dalam beberapa paragraf. Foto-foto terbaru perkembangan Mesir juga baru muncul di dalam berita.
Diperkirakan, langkah pembatasan ini ditempuh untuk meredam gejolak di dalam negeri tirai bambu itu. Sebab, gelombang unjuk rasa di Mesir sendiri terinspirasi dari keberhasilan perjuangan masyarakat Tunisia menjungkalkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali, yang telah berkuasa selama 23 tahun.
Sumber Vivanews
0 komentar