Dikatakan melalui Herdict.com, pemblokiran ini berdampak kepada Twitter.com dan @applications. Pemerintah Mesir sepertinya khawatir terjadi revolusi seperti Tunisia. Sebab, gelombang demonstrasi bisa semakin besar bila terus menerus disuarakan lewat Twitter.
Namun sebuah operator telepon dan internet di Mesir, Vodafone membatah telah memblokir Twitter. Lewat akun @VodafoneEgypt menulis "tidak ada blokir dari pihak kami." Kemungkinan twitter tidak bisa diakses karena kelebihan pengunjung (overload).
Menurut situs Herdict.com, pemerintah Mesir juga melakukan pemblokiran di beberapa situs populer yang bisa menyebarkan informasi. Misalnya, Facebook, YouTube, Person.con dan veoh.com. Namun beberapa warga Mesir mengklaim masih bisa mengakses situs-situs tersebut lewat telepon genggam. Mesir diguncang aksi demo besar di beberapa kota yang menuntut Presiden Husni Mubarak mundur.
Sedikitnya tiga demonstran dan seorang polisi tewas. Putra Mubarak pun dilaporkan terbang ke Inggris bersama keluarganya. Sekitar 20 ribu demonstran itu turun ke jalan pada Selasa malam hingga Rabu dinihari. Mereka memproklamasikan Selasa sebagai “Hari Kemarahan” dengan mengeluarkan satu paket tuntutan politik melalui situs jejaring sosial Facebook, Twitter, dan selebaran yang beredar di Tahrir Square, pusat Kairo, dan di sekitar Kairo
0 komentar